Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mengenai Pengawasan kas,
Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar baik berupa uang kertas maupun uang logam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
sedangkan pengawasan ialah suatu bentuk kegiatan untuk mengevaluasi beberapa kegiatan yang pernah perusahaan kita lakukan.
Salah satu tujuan adanya pengawasan dan pengendalian kas yaitu agar data yang disampaikan oleh perusahaan bersifat dapat diuji kebenarannya melalui suatu bentuk pelaporan dan tidak adanya korupsi yang terjadi di dalam perusahaan.
Salah satu bentuk penyajian pengawasan kas ialah melakukan suatu Rekonsiliasi Bank.
Apa itu Rekonsiliasi bank?
Rekonsiliasi bank ialah suatu bentuk pengawasan kas dengan cara membandingkan data keuangan perusahaan dengan data menurut saldo Bank. Jadi, dengan adanya suatu Rekonsiliasi bank, kita dapat mengetahui kesalahan maupun apa saja yang belum di catat dalam perusahaan maupun Bank.
Nah, apa saja Pos-pos yang ada di dalam rekonsiliasi bank ? Berikut pos-pos yang ada dalam Rekonsiliasi bank:
>> Setoran dalam Perjalanan (Deposite in transit)
ialah suatu setoran yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, namun Bank belum mencatat setoran tersebut di bulan berikutnya sehingga menambah saldo kas bank.
>> Cek yang masih beredar (Outstanding Check)
ialah suatu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, namun pihak bank belum mencairkan uang tersebut sehingga mengurangi saldo kas bank.
>> Pelunasan piutang dagang
ialah apabila pihak yang meminjam uang perusahaan sudah melunasi hutangnya kepada perusahaan melalui bank, namun perusahaan tersebut belum mendapatkan uang tersebut sehingga biasanya menambahkan saldo kas perusahaan.
>> Biaya bank
Merupakan biaya yang haruus dibayar oleh perusahaan. namun, perusahaan terkadang lupa untuk membayarnya sehingga pada pencatatan Rekonsiliasi bank, perusahaan harus mengurtangi saldo kas perusahaan.
>> Cek Kosong
ialah cek yang sudah dikeluarkan dengan sejumlah uang yang tercantum di dalamnya, namun tidak adanya nama penerima sehingga mengurangi ssaldo kas perusahaan.
>> Kesalahan pencatatan
Misalnya, perusahaan ingin mencatat sejumlah uang sebesar 650.000 namun perusahaan mencatatnya sebesar 560.000 hal ini akan mengakibatkan jurnal yang akan di sajikan berbeda dengan saldo kas bank. untuk itu dibuat suatu rekonsiliasi agar sesuai.
Berikut merupakan contoh dari Rekonsiliasi bank :
Dengan menggunakan informasi di bawah ini, buatlah rekonsiliasi bank per 31 desember 2015 untuk PT IASMM :
a. Saldo kas per 31 Desember 2015 menurut laporan bank adalah sebesar Rp66.611.190
b. Saldo kas per 31 Desember 2015 menurut catatan perusahaan adalah sebesar Rp56.679.510
c. Biaya bank untuk bulan Desember sebesar Rp39.000 belum dicatat oleh perusahaan
d. cek-cek yang masih beredar sampai dengan tanggal 31 desember 2015 adalah sebesar Rp6.357.060
e. Pelunasan piutang dagang dari seorang langganan melalui bank pada tanggal 28 Desember 2015 belum dicatat perusahaan, jumlah pelunasan tersebut adalah sebesar Rp15.613.620
f. Setoran tanggal 30 desember 2015 sebesar Rp12.000.000 belum tercantum dalam laporan bank.
PT IASMM
REKONSILIASI BANK
PER 31 DESEMBER 2015
Saldo menurut bank Rp66.611.190
ditambah :
Setoran perjalanan Rp12.000.000 +
Jumlah Rp78.611.190
Dikurangi :
Cek yang masih beredar Rp6.357.060 -
Saldo yang benar Rp72.254.130
Saldo Menurut Perusahaan Rp56.679.510
ditambah :
Pelunasan Piutang Dagang Rp15.613.620 +
Jumlah Rp72.293.130
Dikurangi :
Biaya bank Rp39.000 -
Saldo yang benar Rp72.254.130
Tidak ada komentar:
Posting Komentar