Tujuan Investasi Sementara
Biasanya perusahaan melakukan investasi sementara dalam bentuk surat-surat berharga yang bertujuan untuk mengurangi uang kas yang menganggur. dengan menanamkan uang kas yang menganggur dalam sekuritas tersebut diharapkan adanya kenaikan kurs dalam jangka waktu yang singkat sehingga perusahaan dapat mendapatkan laba dari perbedaan kurs beli dan kurs jual tersebut.
Contoh dari penanaman Investasi sementara ialah Saham dan Obligasi. Saham ialah surat kepemilikan dengan imbalan berupa deviden. jadi, bagi para pemegang saham, laba yang mereka peroleh adalah deviden. selain itu, aja juga Obligasi yaitu berupa surat bukti utang dengan pembayaran bunga. sedangkan dengan adanyapenanaman dalam bentuk obliasi, pihak yang memberi hutang diharapkan akan mendapatkan imbalan berupa bunga kepada si peminjam.
Pencatatan penjualan
surat-surat berharga ada 3 metod, yaitu :
1. Metode FIFO (MPKP)
MPTKP : Masuk Pertama Keluar Pertama
2. Metode LIFO (MTKP)
MTKP : Masuk Terakhir Keluar Pertama
3. Metode rata-rata
Contoh soal dari ketiga metode diatas adalah :
PT ABC pada tahun 2010 memberikan data yang berhubungan dengan investasi dalam saham sebagai berikut:
10/02/10 Dibeli 100 lembar saham PT TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 10% dengan biaya provisi dan meterai sebesar Rp 10.000
25/05/10 Dibeli 50 lembar saham PT TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs beli 120% dengan biaya provisi dan meterai sebesar Rp 5.000
15/08/10 Dijual 60 lembar saham PT TEGAR nominal @Rp 10.000 kurs jual 120% dengan biaya provisi dan meterai Rp 10.000
Pencatatan jurnal dan perhitungan nampak dibawah ini :
Jawab :
10/02/10 Marketable Securities Rp 1.110.000
Cash Rp 1.110.000
Perhitungan :
Kurs beli 110/100 x Rp 1.000.000 = Rp 1.100.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 +
Harga perolehan 100 lembar saham = Rp 1.110.000
25/05/10 Marketable Securities Rp 605.000
Cash Rp 605.000
Perhitungan :
Kurs beli 120/100 x Rp 500.000 = Rp 600.000
Biaya provisi dan materai = Rp 5.000 +
Harga perolehan 100 lembar saham = Rp 605.000
Kurs beli 110/100 x Rp 1.000.000 = Rp 1.100.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 +
Harga perolehan 100 lembar saham = Rp 1.110.000
25/05/10 Marketable Securities Rp 605.000
Cash Rp 605.000
Perhitungan :
Kurs beli 120/100 x Rp 500.000 = Rp 600.000
Biaya provisi dan materai = Rp 5.000 +
Harga perolehan 100 lembar saham = Rp 605.000
Bila menggunakan metode FIFO :
15/08/10 Cash Rp 710.000
Marketable Securities Rp 666.000
Gain on sale pf marketable securities Rp 44.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 60.000 = Rp 720.000
Biaya povisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode FIFO
60/100 X Rp 1.110.000 = Rp 666.000 -
Laba penjualan surat-surat berharga = Rp 44.000
Marketable Securities Rp 666.000
Gain on sale pf marketable securities Rp 44.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 60.000 = Rp 720.000
Biaya povisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode FIFO
60/100 X Rp 1.110.000 = Rp 666.000 -
Laba penjualan surat-surat berharga = Rp 44.000
Bila menggunakan metode LIFO :
15/08/10 Cash Rp 710.000
Loss on sale of marketable securities Rp 6.000
Marketable securities Rp 716.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 600.000 = Rp 720.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode LIFO
50/50 x Rp 605.000 = Rp 605.000
10/100 x Rp 1.110.000 = Rp 111.000 +
= Rp 716.000 -
Rugi penjualan surat-surat berharga = Rp 6.000
Loss on sale of marketable securities Rp 6.000
Marketable securities Rp 716.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 600.000 = Rp 720.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode LIFO
50/50 x Rp 605.000 = Rp 605.000
10/100 x Rp 1.110.000 = Rp 111.000 +
= Rp 716.000 -
Rugi penjualan surat-surat berharga = Rp 6.000
Bila menggunakan metode Harga pokok rata-rata :
15/08/10 Cash Rp 710.000
Loss on sale of marketable securities Rp 686.000
Marketable securities Rp 24.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 600.000 = Rp 720.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode Harga rata-rata :
Pembelian I. 50 Lembar saham =Rp 605.000
Pembelian II 100 Lembar saham =Rp 1.110.000 +
= Rp 1.715.000
Harga pokok 60 lembar : 60/150 x Rp 1.715.000 = Rp 686.000 -
Laba penjualan surat-surat berharga = Rp 24.000
Loss on sale of marketable securities Rp 686.000
Marketable securities Rp 24.000
Perhitungan :
Kurs jual 120/100 x Rp 600.000 = Rp 720.000
Biaya provisi dan materai = Rp 10.000 -
Hasil penjualan 60 lembar saham = Rp 710.000
Harga pokok metode Harga rata-rata :
Pembelian I. 50 Lembar saham =Rp 605.000
Pembelian II 100 Lembar saham =Rp 1.110.000 +
= Rp 1.715.000
Harga pokok 60 lembar : 60/150 x Rp 1.715.000 = Rp 686.000 -
Laba penjualan surat-surat berharga = Rp 24.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar