Lingkungan merupakan salah satu
factor yang mempengaruhi seseorang atau sebuah organisasi dalam
pengambilan keputusan. Lingkungan menyediakan informasi yang dibutuhkan
seorang manajer dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil
bias memecahkan masalah yang dihadapi.
(1) Pengambilan keputusan di saat keadaan yang pasti
Keadaan yang pasti adalah keadaan di mana
seseorag atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap
mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi
mengenai masa depan dapat dipastikan. Kondisi yang pasti ini bukan
berarti 100% pasti terjadi karena ada faktor ketidak pastian. Dengan
informasi yang lengkap mengenai keadaan suatu lingkungan yang dihadapi,
sehingga estimasi mengenai masa depan bisa lebih dipastikan. Contohnya,
ketika dihadapkan pada 2 pilihan investasi dimana investasi A mempunyai
tingkat keuntungan 20% dan investasi B bisa memberikan tingkat
keuntungan 25%, maka kita mendapatkan informasi bahwa investasi B bisa
memberikan prospek yang lebih baik untuk dipilih.
(2) Pengambilan keputusan pada keadaan yang tidak pasti
Keadaan yang tidak pasti adalah keadaan
di mana seseorang atau sebuah organisasi dihadapkan dengan informasi
yang tidak lengkap mengenai masalah yang dihadapi. Pada kondisi seperti
ini seorang pengambil keputusan tidak tahu persis apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang, bahkan untuk memperkirakannya sekalipun.
Contoh: perusahaan A yang telah lama
berbisnis kerajinan rotan di daerah pariwisata bermaksud untuk
menawarkan produk baru berupa produk kaos. Perusahaan A sama sekali
tidak bisa memperkirakan apakah produk kaos itu bisa laku di tempat
pariwisata tersebut, karena perusahaan tidak mempunyai informasi sama
sekali tentang penjualan kaos di daerah tersebut. Pada keadaan seperti
ini pengambilan keputusan sangat bergantung kepada si pengambil
keputusan apakah dia termasuk sebagai orang pengambil resiko (risk
taker) atau cenderung menghindar resiko (risk averser).
(3) Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko
Keadaan yang mengandung resiko adalah
keadaan dimana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi
yang dimiliki, namun relatif tidak lengkap jika dibandingkan dengan
keadaan tidak pasti, namun relatif memadai jika dibandingkan dengan
keadaan yang tidak pasti.
Contoh: seperti contoh di atas,
perusahaan A mempunyai tambahan informasi bahwa di tempat pariwisata
tersebut jumlah wisatawan meningkat sebesar 20% setiap tahunnya.
Dari informasi tersebut si pengambil
keputusan bisa memperkirakan bahwa jumlah konsumen di tempat wisata
tersebut akan semakin besar di tahun-tahun mendatang, dan ada
kemungkinan konsumen tersebut akan membeli produk kaos yang ditawarkan.
Akan tetapi keputusan tersebut kembali ke si pengambil keputusan apakah
termasuk pengambil resiko atau penghindar resiko.
SUMBER :