kali ini, saya akan membahas apa sih itu sastra melayu klasik ? biasanya, kita sering mendengar sastra melayu klasik, tapi, kita gak tau apa itu ? hahaha ... saya juga, ...
baiklah, kali ini, saya akan membahas pengertian serta ciri-ciri dari sastra melayu klasik ...
disimak yaaa
a. Pengertian
sastra melayu klasik adalah jenis sastra yang berembang pada masa lalu masyarakat tradisional.
b. Ciri-ciri
Secara umum , bentuk karya sastra Melayu lama memiliki ciri-ciri sebagai beriut :
a. Nama penciptanya tidak diketahui (anonim)
b. Mempunyai logika yang tidak sesuai dengan logika umum.
c. Berkembang secara statis dan mempunyai rumus yang baku
d. ang dikisahkan berupa kehidupan isana, raja-raja, dewa-dewa, pahlawan, atau tookoh-tooh mulia lainnya.
e. disampingkan secara lisan, dari mulut ke mulut
c. Klasifikasi Hikayat
Hikaya erbagi kedalam beberapa macam, akni sebagai beriku :
1. Cerita rakyat, seperti Hikayat Si Miskin dan Hikayat Malin Dewa
2. Epos dari India, seperti Hikayat Sri Rama
3. Dongeng-dongeng dari jawa, seperti Hikayat Pandaawa Lima dan Hikayat Panji Semirang
4. Cerita-cerita islam, seperti Hikayat Nabi Bercukur dan Hikayat Raja Khaibar
5. Sejarah dan Biografi, misalnya Hikayat Raja-raja Pasai dan Hikayat Abdullah
6. Cerita berbingkai, misalnya Hikayat Bahtiar dan Hikayat Maharaja Ali
Contoh :
Hkayat Hang Tuah
Hang Tuah adalah seorang laksamana yang setia dan seorang pesilat yang handal. Bapaknya bernama Hang Mahmud dan Ibunya bernama Dang Merdu Wati. Hang Tuah dan empat orang teman-temannya, yaitu Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekui pergi bersama adiputra di Gunung Ledang.
Pada suatu hari, Hang Tuah dan ke empat temannya menyelamatkan datuk bendahara dari seorang lelaki yang mengamuk. Datuk bendahara kagum pada mereka dan memperkerjakan mereka diistana. Di istana meraka sangat disayangi oleh Sultan, hingga akhirnya Hang Tuah diberi gelar Laksamana. Saat menemani sultan ke majapahit, Hang Tuah berhasil membunuh Taming sari. Taming sari adalah pendekar yang kebal karena kekuatan kerisnya, dan Hang Tuah berhasil merampasnya dari Taming Sari. Keris itu kemudian dianugerahkan kepada Hang Tuah oleh Betara Majapahit. Kemudian Hang Tuah diutus ke Pahang untuk mendapatkan Tun Teja untuk permaisuri Sultan Melaka. Di Pahang Hang Tuah bertemu Melor, gadis yang dicintainya waktu menuntut ilmu di Gunung Ledang.
Melor ditawan Tun Ali dan dijadikan gundik Sultan karena hasutan patih Karma Vijaya. Atas muslihat Tun Ali pula Hang Tuah dapat bertemu Melor, dan sultan menyaksikan hal itu. Hang Tuah dan Melor dihukum mati atas tuduhan berzina. Namun bendahara tidak membunuhnya, malah menyembunyikannya dihutan. Di hutan Hang Tuah menjadi wali Allah. Untuk menggantikan Hang Tuah, Hang Jebat diutus menjadi laksamana. Akan tetapi Hang Jebat durhaka pada sultan dan mengambil alih istana karena menyangka Hang Tuah teraniaya karena telah dihukum mati. Sultan terpaksa berlindung dirumah bendahara. Pada waktu itu Sultan menyesal telah membunuh Hang Tuah. Akhirnya Bendahara memberi tahu bahwa Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudian dipanggil dan diperitahkan untuk membunuh Hang Jebat. Hang Tuah langsung menuruti perintah Sultan tanpa mengetahui alasan pemberontakan Hang Jebat, padahal sahabatnya itu membelanya. Hang Tuah malah menuruti perintah Sultan yang sudah menghukumnya tanpa alasan. Akhirnya Hang Jebat tewas ditangan Hang Tuah.
SUMBER :
Juanda, Asep dkk. 2010. Intisari dan Sastra Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia
http://aqinades.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar