Edutainment
adalah akronim dari "education plus entertainment". Dapat diartikan
sebagai program pendidikan atau pelatihan yang dikemas dalam konsep hiburan
yang menarik sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap peserta hampir tidak menyadari
bahwa mereka sebenarnya sedang diajak untuk belajar atau untuk memahami materi
pelajaran dan nilai-nilai (value) untuk setiap individu.
Edutainment,
sering juga dipanjangkan secara bergantian sebagai educational entertainment
atau entertainment-education, adalah suatu bentuk entertainmen yang dirancang
untuk mendidik dan menarik perhatian orang dengan cara-cara yang menghibur.
Definisi ini memiliki arti yang luas: semua bentuk hiburan yang ditujukan atau
memungkinkan diselipkan informasi atau pendidikan kepada audiensnya
(sebenarnya) bisa disebut edutainment.
Sistem
belajar yang menyenangkan itu disebut edutainment, perpaduan antara education
(pendidikan) dan entertainment (hiburan). Proses pembelanjaran yang dibuat sedemikian
rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat dikombinasikan dengan
harmonis. Dengan cara itu maka belajar menjadi menyenangkan dan lebih bermakna.
Landasan
Teori yang dapat menjadi pijakan pelaksanaan konsep edutainment ini adalah
Berdasarkan berbagai hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi pembelajaran
harus didesain sedemikian rupa sehingga mengakomodasi tipe pembelajar, dan gaya
belajar, dan menarik bukan hanya menunjukkan gaya mengajar instrukturnya. Salah
satu metode yang efektif untuk mencapai hal ini adalah melalui penggunaan
teknik dan berbagai media yang disesuaikan dengan gaya belajar si
pembelajar.
Salah
satu teori yang menjadi dasar dari pemikiran ini adalah dual coding theory yang
dikemukakan oleh Paivio (1971). Menurut dual coding theory, informasi diproses
melalui dua channel yang independent, yaitu channel verbal seperti teks dan
suara, dan channel visual seperti diagram, animasi, dan gambar. Penelitian
lebih lanjut berkaitan dengan dual coding theory yang dilakukan oleh Paivio,
Bagget (1989), dan Kozma (1991) mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan
media yang sesuai, hasil belajar dari seseorang dapat ditingkatkan. Sebagai
contoh, informasi yang menggunakan kata-kata (verbal) dan ilustrasi visual yang
relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami daripada
informasi yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan suara,
atau ilustrasi saja. Sejumlah penting prinsip dan tips untuk mengembangkan
bahan-bahan ajar berbasis edutainment dengan memanfaatkan teknologi komputer
dan multimedia telah dirumuskan berdasarkan dual coding theory ini. Terlebih
lagi, meskipun sudah berumur lebih dari 30 tahun, teori ini tetap relevan
dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam bidang pendidikan.
Meskipun
banyak penelitian yang telah dilakukan sampai saat ini, diperlukan lebih banyak
lagi penelitian untuk lebih meyakinkan pengaruh informasi multimedia dalam
belajar warga untuk berbagai learning style yang berbeda. Banyak penelitian
yang sudah dilakukan mengenai dual coding theory untuk mempelajari pengaruh
informasi multimedia pada pembelajar visual dan verbal, tetapi masih sedikit
yang mempelajari pengaruhnya pada pembelajar tipe lain, seperti pembelajar
bergaya sensorik, intuitif, sequential, global, aktif, dan reflektif.
Dalam
perkembangannya, edutainment dengan berbagai perbedaan penekanan menjelma dalam
berbagai macam nama seperti The Learning Revolution, Quantum Learning,Quantum
Teaching, Accelerated Learning, Super Learning, dan sebagainya. Metode edutainment
ini juga adalah pengembangan pembelajaran seperti; quantum learning, quantum
teaching, beyond teaching dan learning, contextual teaching dan learning.
Konsep-konsep itu di bangun dan mengalami mutasi dalam pondasi
"Edutainment", yaitu sebuah konsep yang memadukan minat, hobby,
materi pembelajaran dan perkembangan seni musik, metode ini terbilang baru.
Sebenarnya, perubahan dalam strategi pembelajaran merupakan salah satu bagian
kecil dari reformasi pendidikan. Keritik terhadap upaya perubahan itu umumnya
menyangkut kelayakannya untuk konteks pendidikan Indonesia dengan dukungan
fasilitas dan kesiapan kultural yang terbatas. Akan tetapi apa pun hambatannya,
revolusi cara belajar-mengajar harus kita mulai agar tidak tertinggal terus
dibanding negara lain. Prinsip edutainment dapat disimpulkan dalam tiga kata:
menyenangkan, cepat dan memuaskan. Oleh karena itu sebenarnya dengan sedikit
kreativitas dan keberanian, guru dan pengambil kebijakan pendidikan seharusnya
dapat segera melakukan berbagai upaya perbaikan itu. Temuan-temuan bidang
teknologi akan terus berkembang karena adanya sifat saling mengkait antara
temuan satu dengan temuan yang lain. Temuan di bidang bio-teknologi
dikombinasikan dengan bidang material science akan mampu menghasilkan "bahan
yang canggih". Bahan ini dikembangkan pada level "moleculer".
Hasilnya, produk bahan baru ini akan lebih ringan, lebih kecil, lebih
kuat dan lebih fleksibel, sehingga dapat digunakan sebagaimana yang diinginkan.
Kombinasi ternuan bio-teknologi dan material science juga akan mempercepat
perkembangan bidang komputer, dengan diketemukannya, produk sumber padat energi
tinggi. Produksi-produksi elektronika memerlukan energi. Tanpa diketemukan
produk sumber energi, pekembangan produk elekttronika akan terhambat.
Sebaliknya, ternuan produk sumber energi yang lebih padat dan lebih tinggi
kekuatannya, maka perkembangan produksi elektronika akan semakin meningkat.
Temuan chip komputer akan memungkinkan seseorang membawa komputer dalam saku
bajunya. Komputer tersebut sangat interaktif dan wireless. Multi fungsi
terdapat dalam komputer, sebagai alat telepon, fax dan penyimpan data. Di
samping itu, perkembangan industri komputer akan melahirkan
"Edutainment", yakni pendidikan yang menjadi hiburan dan hiburan yang
merupakan pendidikan. Dengan "Edutainment" proses pendidikan akan
semakin menarik dan menghasilkan lulusan yang semakin berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar