Nama : Rafika Paramita Riztanto
Kelas : 3DA02
NPM : 48214747
TUGAS 4 SOFSKILL BIAYA MODAL PERUSAHAAN DAN CONTOH KASUS SERTA SOLUSI PEMECAHAN PERHITUNGAN
1. Pengertian Biaya Modal
Biaya modal
(coc) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk
mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan. Modal terdiri dari hutang(obligasi), saham biasa, saham
preferen, dan laba ditahan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah
penting, dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimalkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (Weighted Cost of Capital atau WCOC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WCOC. Hutang dagang(accounts payable) tidak diperhitungkan dalam perhitungan WCOC. Hutang wesel(notes payable) data hutang jangka pendek yang berbunga (Short-term Interest-bearing debt) dimasukkan dalam perhitungan WCOC hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari pembelanjaan tetap perusahaan bukan merupakan pembelanjaan sementara.
Pada umumnya hutang jangka panjang dari modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung WCOC. Dengan demikian kita harus menghitung: 1) Biaya Hutang (cost of debt), 2) Biaya laba ditahan (cost of retained earning), 3) Biaya saham Biasa Baru (cost of new common stock), dan 4) Biaya Saham Preferen (cost of preferred stock). Biaya modal harus dihitung berdasarkan suatu basis setelah pajak (after tax basis) karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relefan untuk keputusan investasi.
Biaya modal umumnya dihitung atas dasar sesudah pajak (after Tax). Biaya modal rata-rata (average cost of capital) digunakan sebagai ukuran untuk menentukan suatu usulan investasi diterima atau ditolak, dengan membandingkan cost of capital dengan rate of capital atas usul investasi.
2. Cost of Retained Earning
Biaya modal yg
terjadi jika laba ditahan (LD) digunakan untuk reinvestasi di perusahaan ybs,
biaya tsb sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang
diisyaratkan diterima oleh para investor.
Jika ”LD”
diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang
besarnya sama dg keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri ”LD” tsb.
• Biaya modal dihitung berdasarkan biaya untuk
masing-masing sumber dana (biaya modal individual).
• Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
• Namun, jika perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan.
• Biaya modal rata-rata tertimbang ini disebut dengan ”weight average cost of capital” (WACC).
• Konsep biaya modal erat kaitannya dg konsep tingkat
keuntungan yg disyaratkan (required rate of return) yg dapat dilihat
dari 2 sisi yaitu investor & perusahaan.
• Tinggi rendahnya required rate
• Sisi investor, of return merupakan tingkat keuntungan (rate
of return) yg mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki.
• Sisi perusahaan yg menggunakan dana (modal), besarnya required
rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.
3. Fungsi Biaya Modal
A. Terkait dengan pajak yg dikenakan pd perusahaan.
Biaya modal yang dikenakan pada
modal pinjaman berbeda dg biaya modal dari modal sendiri.
Konsep perhitungan biaya modal
didasarkan pd perhitungan :
a. sebelum pajak (before tax
basis)
Perlu disesuaikan dulu dg pajak
sebelum dilakukan peritungan biaya modal rata-ratanya seperti bligasi.
b. setelah pajak (after tax
basis).
B. Sebagai
Discount Rate
Untuk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu usulan
investasi yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return)
dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya. Biaya modal di sini adalah biaya
modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya
jika kita menggunakan metode Net Present Value atau Profitability
Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investai, maka
biaya modal berfungsi sbg "discount rate" yang digunakan untuk
menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi.
4. Jenis Biaya Modal
a. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang
jangka pendek (hutang lancar) mrp hutang yg jangka waktu pengembaliannya kurang
dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable),
hutang wesel & kredit jk pendek dr bank.
2) Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada
dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya
berasal dari obligasi (cost of bond).
3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred
stock atau kp)
• adalah
biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dg menjual saham
preferen.
• kp
diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return) oleh investor pemegang saham preferen.
• Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor
merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.
• Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran
antara hutang dan saham biasa.
- Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
- Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
- Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti
kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen
tersebut.
• Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi,
maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham
biasa.
• Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan
dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi
disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
4) Biaya
Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
•
merupakan
biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham
biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
•
Peruasahaan
dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya
dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan
dua model pendekatan yaitu :
1. Model Diskonto Dividen
(Dividend Discount Model)
Menjelaskan biaya ekuitas (ke) mrp tk
diskonto yang menyeimbangkan nilai sekarang dr keseluruhan dividen per lembar
saham yg diharapkan di masa akan datang, sehingga biaya modal mrp faktor
diskonto dr dividen yg ada.
Rumus (jika tdk ada pertumbuhan dividen)
D1 D2 Dµ
Po = --------
+ -------- + …… + -------
(1+ke)1 (1+ke)2
(1+ke)µ
µ Dt
Po = å
---------------
t=1 ( 1 + ke )1
•
Jika
dividen diharapkan mengalami pertumbuhan (growht) sebesar g per tahun, maka
biaya ekuitas :
µ Do (1 + g)t
Po = å
---------------
t=1 ( 1 + ke )t
•
Apabila
diasumsikan bahwa biaya ekuitas (ke) lebih besar daripada tingkat pertumbuhan
dividennya, maka rumusnya menjadi :
D1
Po =
----------
ke - g
•
di
mana D1 = Do (1+g), sehingga rumus biaya ekuitasnya adalah :
D1
ke
= ---------- + g
Po
Dimana :
Po =
Harga pasar saham biasa pada saat ini
Dt =
Dividen yang diterima untuk periode t
ke =
Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor
g =
growth (pertumbuhan)
Do
merupakan dividen yang diterima pada waktu t = 0
2. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yang terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yang terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf),
2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasar
dengan return saham (Rm – Ri).
Rumus model CAPM adalah :
Ri
= Rf + (Rm – Ri) bI
di mana :
Ri =
Tingkat reurn saham yang diharapkan
Rf =
Tingkat return bebas risiko
Rm = Return portofolio pasar yang diharapkan
bi = Koefisien beta saham i
• Dalam
rumus di atas terlihat bahwa besarnya return saham i yang diharapkan (Ri)
dipengaruhi antara lain oleh return pasarnya (Rm).
• Besarnya
pengaruh return pasar terhadap return saham individual i tergantung pada
besarnya koefisien beta saham i (bi).
• Beta
merupakan koefisien yang menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas (saham)
terhadap perubahan pasar.
• Apabila
Beta =1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang sama
dengan risiko rata-rata pasar.
• Portofolio
(penganekaragaman) investasi terdiri atas saham2 dg beta = 1 memiliki standar
deviasi yg sama dg indeks pasar.
•
Artinya,
jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada.
• Sedangkan
saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu akan
berubah sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan
cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar.
• Sekuritas
dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat
keuntungan lebih besar dari rata2 pasar bila kondisi pasar membaik
• Jika
kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari
rata-rata pasar.
•
Koefisien
beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas dapat
dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat
keuntungan portofolio pasar.
b. Biaya Modal Keseluruhan
• Biaya modal keseluruhan
adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan
oleh perusahaan.
• Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost
of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang.
• Misalnya, dalam
menentukan proyek investasi yang harus
diambil dapat ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang harus
dikeluarkan (cost of capital) dengan tidak keuntungan yang diperoleh dimasa datang.
• Untuk menetapkan biaya
modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata
tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).
• Sebagai unsur
penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang
digunakan dalam investasi proyek
tersebut.
Factor
yang mempengaruhi WACC
1. Kondisi pasar.
2.
Struktur Modal
perusahaan dan dividend policy
3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal
1. Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan.
a. Tingkat Suku Bunga.
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
b. Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
2. Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.
a. Kebijakan Struktur Modal.
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan ber-ubah.
b. Kebijakan Dividend.
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
c. Kebijakan Investasi.
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.
1. Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan.
a. Tingkat Suku Bunga.
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
b. Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
2. Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.
a. Kebijakan Struktur Modal.
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan ber-ubah.
b. Kebijakan Dividend.
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
c. Kebijakan Investasi.
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.
6. Pentingnya Biaya Modal
Kebutuhan dana investasi
suatu perusahaan dapat dipenuhi dari hasil operasional
perusahaan , modal sendiri ( dana dari pemilik) atau melalui penarikan pinjaman
dari pihak lain /hutang. Dalam suatu
investasi, biaya yang timbul akibat penarikan pinjaman merupakan biaya modal
dan perlu diperhitungkan dalam keputusan investasi.
Biaya Modal ( Cost Of
Capital) merupakan semua biaya yang
secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana.
Biaya
Modal =
|
Biaya
Riil
|
X
100%
|
Penerimaan
Kas Bersih
|
Contoh: Perusahaan menarik pinjaman dari bank sebesar
Rp.10.000.000,- dengan tingkat bunga
20%/th; Biaya Provisi Rp.200.000,-; Biaya aktaRp.50.000,- dan Roya Rp.25.000,-.
Maka, seluruh biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp.2.275.000,- sedangkan Penerimaan Bersih sebesar Rp. 7.725.000,- atau
( 10.000.000- 2.275.000).
Sehingga biaya
modal dapat dihitung sebagai berikut:
Biaya
Modal =
|
2.275.000
|
X
100% = 29,45%
|
7.725.000
|
Biaya modal yang diperhitungkan dari penarikan kredit tersebut tidak
hanya sebesar tingkat bunga sebesar 20%
saja, tetapi sebesar 29,45%.
7. Contoh dan penyelesaian / solusi pemecahan perhitungan
PT Marcel membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari masing-masing sumber pendanaan tersebut:
1.Hutang Obligasi:
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp. 500.000 per lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun. Harga jual obligasi Rp. 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
2. Saham Preferen:
Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp. 400.000.000,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp. 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp. 4.500,- per lembar.
3. Saham Biasa:
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Harga jual saham Rp. 22.500,- dengan dividen sebesar Rp. 3.125,- setiap lembar dengan pertumbuhan 5%.
Dari informasi di atas hitunglah:
1. Biaya modal secara individual
2. Biaya modal keseluruhan
Penyelesaiannya:
1. Biaya modal secara individual:
1). Biaya modal hutang obligasi
I = Rp. 500.000 x 20%
= Rp. 100.000,-
sehingga:
kd = I+(N-Nb)/n
(Nb+N)/2
kd = biaya modal hutang obligasi
I = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah
N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi
n = Umur obligasi
jadi
kd =100.000 + (500.000 - 462.500)/5
(462.500 + 500.000)/2
kd = 107.500 ® kd = 22,34%
481.250
Selanjutnya ka disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :
ki = kd (1 – t)
kihy = 22,34% (1 - 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%
2). Biaya modal saham preferen
kp = Dp / PO
kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
PO = Harga saham preferen saat penjualan
kp = 4.500 / 31.250
kp = 0.144 =14,40%
3). Biaya modal saham biasa
ke = (Dl / PO) + g
ke = biaya modal saham biasa
Di = dividen
P0 = harga penjualan saham saat ini
g = Grow/ pertumbuhan
ke = (3.125 / 22.500) + 5%
ke = 0,1389 + 0,05% = 0,1889% = 18,89%
2. Biaya modal keseluruhan (weighted average cost of capital, WACC)
Biaya modal keseluruhan dengan menghitung besarnya WACC, sebagai berikut:
Jadi biaya modal keseluruhan atau biaya modal rata-ratanya adalah 17,18%
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar