Light Pink Pointer

Sabtu, 08 April 2017

TUGAS 2 SOFTSKILL (Analisis Pebandingan Laporan Keuangan dan Kasus)

Nama : Rafika Paramita Riztanto
Kelas : 3DA02
NPM : 48214747
Tugas : Tugas 2 Softskill

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN dan CONTOH KASUS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Analisis pembandingan adalah teknik analisis laporan kuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi keuangan atau data lain baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.

Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan analisis vertikal-horizontal yang membandingkan antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode) sehingga dapat diketahui perkembangan (tren) atau kecenderungannya. Yang diperbandingkan adalah hasil penilaian yang diperoleh dari kinerja perusahaan selama beberapa tahun.

Secara umum hasil analisis perbandingan laporan keuangan dapat ditunjukkan dalam bentuk:
  1. Jumlah dalam rupiah
  2. Jumlah penurunan dalam rupiah
  3. Jumlah kenaikan dalam rupiah
  4. Perbandingan dalam %
  5. Perbandingan dlm btk rasio

2. Apa yang dibandingkan ?
Perbandingan antarpos laporan dapat dilakukan melalui:
1. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) misalnya laporan keuangan tahun 1993, dibandingkan den laporan keuangan tahun 1994. Perbandingan antara 1996, 1995, 1994, dan seterusnya.
2. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik.
3. Perbandingan dengan angka-angka standar Industri yang berlaku (Industrial Norm). Di Indonesia standar ini belum tetapi di USA beberapa perusahaan mengkhususkan diri mensupply informasi rasio ini misalnya Moody’s, Standard & Poor dan lain-lain.
4. Perbandingan dengan budget (anggaran).
5. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam suatu perusahaan.


3. Tujuan dan Manfaat Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Tujuan dilakukannya perbandingan laporan keuangan perusahaan ialah sebagai berikut :
  • Mengetahui perubahan-perubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan.
  • Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih, sehingga dapat memperoleh data yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil  oleh pihak-pihak  yangberkepentingan.
  • Menentukan bagaimana setiap pos laporan keuangan berubah, mengapa pos-pos tersebut berubah, dan apakah perubahan tersebut menguntungkan ataukah tidak.
Sedangkan manfaat dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :
  • Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
  • Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari data yang ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi.
  • Membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan.
 4. Fungsi atau Kegunaan Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Fungsi dan kegunaan analisis ini adalah :
  • Untuk mengetahui perubahan masing-masing unsur laporan keuangan dalam beberapa periode.
  • Sebagai dasar pembuatan perencanaan,kebijaksanaan, keputusan, serta tindakan operasional manajemen perusahaan pada periode yang akan datang.
5. Metode Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
 Metode yang biasa digunakan untuk membandingkan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
  • Analisis horizontal
Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan dari beberapa periode yang berbeda untuk melihat perubahan–perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja netto, dan kas perusahaan. Dari analisis–analisis perubahan ini dapat diketahui asal atau sumber penggunaan dana perusahaan, disamping perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lainnya.
  • Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan antara masing–masing pos dalam laporan keuangan periode berjalan dengan jumlah total pada laporan keuangan yang sama sehingga dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu.
 
 Perbandingan dapat juga dilakukan antara laporan yang sudah dikonversikan ke angka indeks atau laporan bentuk common size awam. Metode ini dianggap lebih mudah dan lebih sederhana menafsirkannya dibanding laporan aslinya. Dalam melakukan analisis laporan keuangan teknik perbandingan ini kita dapat membandingkannya dengan angka-angka laporan keuangan tahun lalu, angka laporan keuangan perusahaan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio normatif sebagai perbandingan (yardstick).
 
6. Prosedur perbandingan laporan keuangan yang baik
           Langkah awal yang baik didalam melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan menyajikan laporan keuangan secara komparatif, misalnya untuk dua atau tiga tahun atau lebih. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan adapat diperoleh gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga didal rangka memprediksi masa datang.

          Pembandingan laporan keuangan untuk dua atau tiga periode dapat dilakukan dengan menghitung perubahan dari tahun ketahun, baik dalam jumlah absolute (rupiah) maupun dengan prosentase. Didalam perbandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam absolute (rupiah) maupun prosentase, keduanya harus dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena ukuran rupiah dari dasar yang berbeda, yang digunakan untuk menghitung perubahan prosentase dapat mengakibatkan perubahan prosentase yang besar, melebihi porsinya. Sebagai contoh, suatu perubahan sebesar 20% dari satu angka Rp 1 juta adalah jauh lebih tidak ada artinya dibandingkan dengan perubahan yang sama dari angka Rp 100 juta.

Perbandingan Laporan Keuangan
Dengan Comperative Balance Sheet atau memperbandingkan Neraca yang menunjukkan aset, Hutang serta Modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan :
•   Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun insidentil
•   Diperolehnya Aset maupun perubahan bentuk Aset
•   Timbulnya atau lunasnya hutang maupun perubahan bentuk hutang yang satu ke
     hutang lainnya
•   Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan modal saham (penambahan atau
     pengurangan modal)
Dalam membuat perbandingan antara berbagi laporan keuangan biasanya aktiva tertentu seperti aktiva tidak berwujud (goodwill, hak patent, hak pengarang,dll) dan biaya yang ditangguhkan tidak diikutsertakan, karena sering tidak komparabel. Hal ini disebabkan masing-masing perusahaan mempunyai ciri-ciri khas mengenai aktiva tersebut.
Dalam membandingkan laporan keuangan dapat digunakan 2 jenis sumber data ;
• Mempergunakan laporan keuangan dari satu perusahaan untuk bebrapa tahun
• Membandingkan laporang keuangan dari beberapa perusahaan untuk tahun yang sama.misalnya tahun 2010 saja.

Langkah-langkah dalam menganalisis neraca :
1. Analisis terhadap perubahan jumlah totalnya (misalnya perubahan jumlah aktiva)
2. Analisis terhadap peruabhan subtotalnya (misalnya perubahan aktiva lancar, hutang lancar, aktiva tetap dan peruabahn subtotal lainnya)
3. Analisis terhadap peruabahan-perubahan yang terjadi di dalam masing-masing pos.
Laporan laba rugi yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan, biaya, laba, atau rugi bersih dari hasil operasiperusahaan dalam dua periode atau lebih.
keuntungan utama diketahuinya kenaikkan atau penurunan adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat denganjelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisis lebih lanjut dan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dari hasil-hasil yang telah dicapai.

Dengan membandingkan atau menghubungakan antara perubahan yang satu dengan perubahan lainnya akan dapat ditarik kesimpulan megenai perubahan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Tahun Perbandingan
Apabila Laporan keuangan yang dibandingkan lebih dari dua periode atau tahun  maka digunakan tahun pembanding/dasar dengan cara  :
-  Tahun awal digunakan sebagai tahun pembanding
-  Perbandingan dilakukan dengan data dari tahun sebelumnya
-  Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh periode yang 
    bersangkutan   
 
Trend Dalam Prosentase
-  Teknik analisa ini hanya praktis apabila digunakan jangka waktu lebih dari tiga tahun.
-  Dalam menganalisa  mengunakan indeks yang dinyatakan dalam prosentase.

Common Size Statement
Merupakan laporan keuangan yang dinyatakan dengan prosentase, karena tiap komponen atau posdinyatakan dalam persentase.
Metode dengan merubah jumlah rupiah menjadi prosentase dilakukan sebagai berikut :
•   Nyatakan total aset, total passiva serta total penjualan netto masing-masing 
    dengan 100%
•   Hitunglah ratio dari tiap tiap pos atau komponen dalam laporan tersebut dengan 
    cara membagi rupiah dari masing-masing pos aktiva dengan total aktivanya, pos 
    pasiva dengan total pasivanya dan pos rugi laba dengan total penjualan; dikalikan
    100%    

Evaluasi Common Size Statement
a.   Laporan prosentase per komponen menunjukkan prosentase dari total Aktiva yang 
     telah ditanamkan dalam masing-masing jenis Aktiva.
     Dengan membandingkan rata-rata industri sebagai keseluruhan dari perusahaan 
     sejenis, maka dapat diketahui apakah perusahaan tersebut Over invesment atau
     Under Invesment, sehingga dapat dilakukan kebijakan perusahan yang lebih 
     favorabel.
b.   Menunjukkan pula distribusi dari Hutang dan Modal, sumber-sumber dana yang 
      diinvestasikan dalam aktiva tersebut sehinga dapat diketahui kemampuan 
      perusahaan untuk memperoleh kredit dari pihak luar.
c.   Prosentase per komponen yang terdapat dalam Neraca merupakan prosentase per
      komponen terhadap total Aktiva, sehingga perbandingan horisontal hanya akan 
      menunjukkan trend of ralationship tidak menunjukkan perubahan absolut.
d.   Prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan Laba Rugi, 
      menunjukkan jumlah atau prosentase dari penjualan netto yang diserap tiap-tiap 
      individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karenanya 
      Comman Size Statement banyak digunakan dalam hubungannya dengan Income
      Statement sedangkan untuk Neraca tidak banyak digunakan.

            Dalam upaya perbandingan ini kita harus memiliki standard sebagai ukuran lain yang dijadikan untuk membandingkan laporan yang kita miliki. Tanpa standar pembanding itu kita tidak akan dapat menilai keadaan atau posisi perusahaan yang dinilai. Dalam melakukan perbandingan ini perlu diyakinkan bahwa:
1. Standar penyusunan laporan keuangan harus sama.
2. Size dari perusahaan yang dibandingkan harus diperhatikan bukan berarti harus sama.
3. Periode laporan yang dibandingkan harus sama khususnya untuk laporan laba rugi dan komponennya. Tidak diperkenankan laporan Laba/Rugi satu tahun dibandingkan dengan laporan Laba Rugi satu semester.
7. Contoh Kasus dan Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
 
Berikut merupakan analisis perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan dengan menggunakan metode analisis horizontal yaitu dengan membandingkan laporan keuangan pada periode tahun sebelumnya: 

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Perubahan
2008
2009
Rupiah
%
ASET




Aset lancar




Kas dan setara kas
499.362
527.681
28.319
5.67
Piutang usaha




 -Pihak ketiga-bersih
116.591
447.362
330.771
283.70
 -Pihak hubungan istimewa
16.347
48.658
32.311
197.66
Piutang lainya




 -Pihak ketiga
405.328
25.325
(380.003)
(93.75)
 -Pihak hubungan istimewa
167.096
198.758
31.662
18.95
Persediaan - bersih
7.657.848
9.539.067
1.881.219
24.56
Pajak dibayar dimuka
470.490
472.741
2.251
0.48
Uang muka pembelian tembakau
1.547.275
1.295.793
(251.482)
(16.25)
Beban dibayar dimuka dan




        aset lainya
156.950
133.259
(23.691)
(15.09)





Jumlah aset lancar
11.037.287
12.688.643
1.651.356
14.96





Aset tidak lancar




Aset pajak tangguhan
74.435
63.226
(11.209)
(15.05)
Penyertaan saham
22.373
20.587
(1.786)
(7.98)
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun 2009  ( 2008 : Rp.1.725.765 )












4.329.506
4.310.194
(19.312)
(0.44)
Tanah untuk pengembangan
175.689
175.772
83
0.04
Godwill-bersih
313.014
275.167
(37.847)
(12.09)
Aset lainya - bersih
181.515
182.858
1.343
0.73



Jumlah aset tidak lancar
5.096.532
5.027.804
(68.728)
(1.34)



JUMLAH ASET
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.80


Analisis >>  Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.
 


 
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
31-Des
Perubahan
2008
2009
Rupiah
%
KEWAJIBAN




Kewajiban jangka pendek




Pinjaman jangka pendek




 - Pihak ketiga
986.773
653.154
(333.619)
(33.81)
 - Pihak hubungan istimewa

94.002
94.002
100
Hutan usaha




 - Pihak ketiga
149.366
220.388
71.022
47.55
 - Pihak hubungan istimewa
325.294
267.752
(57.542)
(17.69)
Hutan lainya




 - Pihak ketiga
171.045
76.890
(94.155)
(55.05)
 - Pihak hubungan istimewa
99.316
187.755
88.439
89.05
Hutang pajak
954.540
864.402
(90.138)
(9.44)
Hutang cukai
2.501.174
2.827.137
325.963
13.03
Beban yang masih harus dibayar dan




       kewajiban estimasian
906.111
839.252
(66.859)
(7.38)
Hutan dividen
482.130
657.450
175.320
36.36
Pinjaman jangka panjang yang jatuh




       tempo dalam waktu satu tahun




 - Hutan obligasi
999.625

(999.625)
(100)
 - Hutang sewa pembiayaan
66.833
58.838
(7.995)
(11.96)



Jumlah kewajiban jangka pendek
7.642.207
6.747.030
(895.177)
(11.71)





Kewajiban jangka panjang




Kewajiban pajak tangguhan
27.506
19.161
(8.345)
(30.34)
Pinjaman jangka panjang




 - Hutang sewa pembiayaan
112.699
76.340
(36.359)
(32.26)
Pendapatan tangguhan
57.211
44.593
(12.618)
(22.05)
Kewajiban imbalan pasca - kerja
243.941
363.398
119.457
48.97



Jumlah Kewajiban jangka panjang
441.377
503.492
62.115
14.07





HAK MINORITAS
2.339
4.309
1.970
84.22





EKUITAS




Modal saham




      Modal dasar - 6.300.000.000




       nilai nominal Rp. 100




        ( Rupiah penuh ) per saham




Modal ditempatkan dan disetorkan




        penuh - 4.383.000.000




        saham biasa
438.300
438.300
-
Tanbahan modal disetor
42.077
42.077
-
Selisih kurs karena penjabaran




      laporan keuangan
658.094
614.275
(43.819)
(6.66)
Selisih transaksi perubahan ekuitas




      anak perusahaan
(29.721)
(29.721)
(-)
Saldo laba




 - dicadangkan
90.000
90.000
-
 - belum dicadangkan
6.849.146
9.306.658
2.457.512
35.88



Jumlah ekuitas
8.047.896
10.461.616
2.413.720
29.99



JUMLAH KEWAJIBAN DAN




      EKUITAS
16.133.819
17.716.447
1.582.628
9.81
 

Analisis >> Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.


PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca
31-Des
Perubahan
2008
2009
Rupiah
%
Penjualan bersih
34.680.445
38.972.186
4.291.741
12.37





Beban pokok penjualan
24.695.196
27.737.465
3.042.269
12.32
Laba kotor
9.985.249
11.234.721
1.249.472
12.51
Beban usaha




Penjualan
2.955.457
3.148.441
192.984
6.53
Umum dan administrasi
804.559
788.513
(16.046)
(1.99)
Jumlah beban usaha
3.760.016
3.936.954
176.938
4.70
Laba operasi
6.225.233
7.297.767
1.072.534
(17.23)





(Beban)/ penghasilan lainya




Laba penjualan aset tetap
18.844
54.731
35.887
190.44
Penghasilan bunga
37.423
50.327
12.904
34.48
Beban pembiayaan
(166.846)
(166.606)
240
(0.14)
Amortisasi goodwill
(37.847)
(37.847)
-
100
Beban penurunan nilai aset
(69.403)
(4.487)
64.916
(93.53)
Beban kurtailmen dari




      program pensiun
(145.391)
-
(145.391)
100
Lain - lain bersih
(64.533)
19.335
83.868
(129.96)



Beban lainya - bersih
(427.753)
(84.547)
343.206
(80.23)
Bagian laba/(rugi) bersih


       perusahaan asosiasi
(191)
246
437
(228.79)
Laba sebelum pajak penghasilan
5.797.289
7.213.466
1.416.177
24.43
Beban pajak penghasilan


 - Kini
1.925.005
2.121.292
196.287
10.20
 - Tangguhan
(24.836)
2.864
27.700
(111.53)
Beban pajak penghasilan - bersih
1.900.169
2.124.156
223.987
11.79
Laba konsilidasi sebelum


       hak minoritas
3.897.120
5.089.310
1.192.190
30.59
Hak minoritas
1.840
1.971
131
7.12
Laba bersih
3.895.280
5.087.339
1.192.059
30.60
Laba per saham dasar




       (rupiah penuh) dihitung




        berdasarkan jumlah rata-rata




         tertimbang saham yang beredar




         sebesar 4.383.000.000 saham
899
1.161
262
29.14

Analisis >> Pada laporan laba rugi komparatif di atas  PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut dipengaruhi banyak akun diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar 12,37 %, beban pokok penjualan juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham dasar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. naik sebesar 29,14 %.

 

Solusi : Dengan adanya perbandingan laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada bagian neraca maupun laba rugi dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan pada periode sebelumnya, agar perusahaan dapat mempelajari apa yang kurang dan apa yang harus ditambahkan dalam melakukan penjualan, sehingga perusahaan dapat menimilkan resiko kerugian dengan pengeluaran aset dan mendapatkan laba yang diinginkan.



SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar