Nama : Rafika Paramita Riztanto
Kelas : 3DA02
NPM : 48214747
Latihan 1 Tujuan dan Rasio analisis laporan keuangan
TUJUAN DAN RASIO ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Pada dasarnya Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai alat barometer untuk posisi keuangan dimasa yang akan datang , meninjau kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan serta merupakan alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.
Hanafi dan Halim (2007:6) Menyatakan 9 pandangannya atas tujuan analisis laporan keuangan diantaranya :
1. Investasi Saham
Analisis ini sebagai bahan pertimbangan apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak. Karena investor ingin memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dan konsisten dari suatu perusahaan.
2. Pemberian Kredit
Analisis ini dapat memberikan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
3. Kesehatan Pemasok (supplier)
Sebelum melakukan kerjasama dengan supplier, perusahaan akan juga menganalisis kondisi keuangan, profitabilitas perusahaan pemasok, kemampuan menghasilkan kas dan kemampuan dalam membayar kewajibannya.
4. Kesehatan Pelanggan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi jangka pendeknya.
5. Kesehatan pelanggan ditinjau dari karyawan.
Analisis ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan, atau perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus.
6. Kesehatan pemerintah.
Analisis laporan keuangan akan digunakan oleh pemerintah dalam menentukan besarnya pajak yang dibayarkan perusahaan atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu perusahaan dengan menambahkan persentase tertentu diatas biaya modalnya.
7. Analisis Internal
Analisis ini digunakan sebagai bahan untuk menentukan perkembangan perusahaan, agar pihak internal perusahaan (seperti pihak manajemen) dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan, atau untuk mengevaluasi perubahan strategi.
8. Analisis Pesaing
Analisis laporan keuangan juga dapat menggambarkan kondisi keuangan pesaing yang dapat dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan kekuatan keuangan pesaing. Informasi ini dapat dijadikan sebagai penentuan strategi perusahaan.
9. Penilaian Kerusakan.
Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan.
Manfaat lain dari analisis rasio keuangan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan dari tahun periode tahun sebelumnya dan menggambarkan informasi aspek keuangan perusahaan berada diatas, sama dengan atau dibawah rata-rata.
Harahap Menyatakan beberapa tujuan analisis laporan keuangan diantaranya :
1. Memberikan keluasan/kelengkapan informasi yang lebih dibandingkan laporan keuangan biasa.
2. Membantu mengetahui informasi yang tampak secara kasat mata (eksplisit) dan yang tidak nampak (implicit) pada laporan keuangan.
3. Memantu dalam mengetahui kesalahan pada laporan keuangan.
4. Dapat menyesuaikan hal-hal yang tidak bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan baik pada komponen intern maupun komponen ekstern perusahaan.
5. Mengetahui sifat hubungan yang bisa memunculkan model dan teori-teori yang terdapat ditemukan dilapangan seperti untuk memprediksi dan peningkatan (rating).
6. Menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu untuk mendongkrak populeritas dan prestasi perusahaan di dunia bisnis.
7. Dapat memebandingkan kondisi perusahaan dengan perusahaan lain dengan perode sebelumnya atau dengan standar industry ideal (normal).
8. Memberi pemahaman kondisi keuangan seperti posisi keuangan, hasil usaha dan struktur keuangan dan sebagainya.
9. Dapat memprediksi potensi perusahaan di masa yang akan datang.
2. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Jumingan (2011, p. 118) analisis rasio keuangan yaitu :
“Angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil artinya kecuali jika dibandingkan dengan suatu rasio standar yang layak dijadikan dasar pembanding. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai dasar pembanding dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, penganalis tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-rasio itu menunjukkan kondisi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan”
Dalam bukunya Harahap (2008, p.297) juga menjelaskan bahwa angka yang didapatkan dalam analisis rasio keuangan adalah hasil dari satu laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan tersebut dapat ternilai secara cepat.
Dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah suatu perhitungan yang dilakukan untuk membantu dan menginformasikan suatu laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk matematis yang sederhana. Dalam artian, informasi berupa persentase dan tingkatan angka yang sederhana tersebut menggambarkan hubungan satu akun dengan akun lainnya yang terdapat dalam suatu laporan keuangan pada periode tertentu.
3. Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Tujuan dari analisis rasio keuangan dari pihak manajemen keuangan adalah
mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan laporan keuangannya.
Perusahaan dikatakan mempunyai kinerja yang baik atau tidak dapat diukur
dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (utang) yang akan
jatuh tempo (liquidity), kemampuan perusahaan untuk menyusun struktur
pendanaan, yaitu perbandingan antara utang dan modal (leverage),
kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profitability),
kemampuan perusahaan untuk berkembang (growth), dan kemampuan perusahaan
untuk mengelola asset secara maksimal (activity) (Arief Sugiono,
2009:65).
Bagi perusahaan dengan adanya analisis rasio keuangan maka akan
diperoleh suatu informasi mengenai kondisi atau keadaan keuangan
sehingga dapat membuat keputusan – keputusan yang diperlukan bagi
kepentingan kegunaan rasio keuangan sebagai bahan pertimbangan apakah
perusahaan tersebut akan menguntungkan apabila sahamnya dibeli.
Laporan keungan merupakan media informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan , terutama bagi pihak kreditur, investor dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.
Dengan menggunakan analisis rasio akan membantu stakeholder dalam hal :
· Memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.
· Memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang timbul dari informasi yang disajikan.
· Memudahkan dalam menginteprestasikan laporan keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukan hubungan diantara angka-angka tertenntu. Dalam analisis keuangan angka-angka berasala dari data-data keuangan, analisis rasio mampu menjelaskan hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan
Analisis rasio pada dasarnya terdiri dari dua macam perbandingan, yaitu :
1. Dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dengan rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang sejenis/industri (rasio industri) dalam waktu yang sama.
2. Dengan cara membandingkan rasio-rasio waktu-waktu tertentu dengan rasio dari waktu-waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama, cara ini akan membrikan informasi rasio dari waktu kewaktu sehingga dapat diketahui perkembangannya dan untuk proyeksi dimasa yang akan dating.
5. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Harahap (2013, p.298) mengungkapkan bahwwa selain memiliki beberapa keunggulan, analisis rasio keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
- Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya,
- Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik seperti ini seperti,
- Bahan pelindung rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgmentyang dapat dinilai bias atau subjective,
- Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar,
- Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio,
- Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda,
- Jika tidak menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio,
- Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron,
- Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
Berikut ini macam-macam rasio dan metde perhitungannya :
RASIO
|
METODE PERHITUNGAN
|
INTERPRESTASI
|
RASIO LIKUIDITAS
|
||
Current ratio
|
Aktiva Lancar : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
|
Cash ratio
|
(Kas + Efek) : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat
segera diuangkan.
|
Quick ratio
|
(Kas+Efek+Piutang) : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).
|
Working capital to total assets ratio
|
(Aktiva Lancar-Utang Lancar) : Jumlah Aktiva
|
Likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja (neto).
|
RASIO LEVERAGE
|
||
Total debt to Equity ratio
|
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal
Sendiri
|
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
|
Total debt to total capital Assets
|
(Utang Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah
Modal/Aktiva
|
Beberapa dari keseluruhan kebutuhan dana
yang dibelanjai dengan utang.
Atau
Berapa bagian dari aktiva yang digunakan
untuk menjamin utang.
|
Long term debt to Equity ratio
|
Utang JK PJ : Modal Sendiri
|
Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
|
Tangible assets debt coverage
|
(Jml Aktiva-Intangibles-Utang Lancar) : Utang
JK PJ
|
Besarnya aktiva tetap tangible yang
digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
|
Times interest earned ratio
|
EBIT : Bunga Utang JK PJ
|
Besarnya jaminan keuntungan untuk membayar
bunga utang jangka panjang.
|
RASIO AKTIVITAS
|
||
Total assets turnover
|
Penjualan Netto : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dana yang tertanan dalam
keseluruhan aktiva berputer dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal
yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
|
Receivable turnover
|
Penjualan Kredit : Piutang Rata-rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang
berputar dalam suatu periode tertentu.
|
Average collection periode
|
(Piutang Rata-rata X 360) : Penjualan Kredit
|
Periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang.
|
Inventory turnover
|
HPP : Inventory Rata-rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory
berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan
tendensi untuk adanya “overstock”
|
Average day’s inventory
|
(Inventory Rata-rata X 360) : HPP
|
Periode menahan persediaan rata-rata atau
periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
|
Working capital turnover
|
Penjualan Netto : (Aktiva Lancar – Utang
Lancar)
|
Kemampuan modal kerja(neto) berputar dalam
suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.
|
RASIO KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
|
||
Gross profit margin
|
(Penjualan Netto – HPP) : Penjualan Netto
|
Laba bruto per rupiah penjualan.
|
Operating income ratio
|
(Penjualan Netto – HPP – Biaya Adm,
Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
|
Laba operasi sebelum bunga dan pajak yang
dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
|
Operating ratio
|
(HPP + Biaya adm, Penjualan, Umum) :
Penjualan Netto
|
Biaya operasi per rupiah penjualan.
|
Net profit margin
|
Laba Netto sesudah pajak : Penjualan Netto
|
Keuntungan netto per rupiah penjualan.
|
Earning power of total investment
|
EBIT : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor.
|
Net earning power ratio
|
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
|
Rate or return for the owners
|
Laba Netto sesudah pajak : Jumlah Modal
Sendiri
|
Kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
|
SUMBER :
Sugiono, Arief. “ Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan”, Grasindo, Jakarta, 2009.
http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html
http://uthyns.blogspot.co.id/2016/04/analisis-rasio-laporan-keuangan-dan.html
http://www.akuntansilengkap.com/keuangan/pengertian-dan-9-tujuan-analisis-laporan-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar